Stage 4: Wider reading Tahap 4: Bacaan yang lebih luas

Unit 2: The Hyksos in Egypt

Hyksos di Mesir

The Hyksos in Egypt

Hyksos di Mesir

When Abram left Ur of the Chaldees, with Terah his father, to slowly make his way through Haran to Canaan and eventually on to Egypt he was only doing what many others did in his times.

Ketika Abram pergi dari Ur-Kasdim dengan Terah, ayahnya, dengan perlahan melewati Haran menuju ke Kanaan dan akhirnya ke Mesir, dia hanya melakukan apa yang dilakukan oleh banyak orang lain ketika itu.

For the Old World extended from Harappan and Mohenjo Dahro in India across the great river city states of the Tigris and Euphrates region, via the mountains of the Fertile Crescent and the land bridge of Canaan down to the majestic empire of Egypt.

Karena Dunia Lama terbentang dari Harappa dan Mohenjodaro di India menyebrangi negara kota yang terletak di sungai besar Tigris dan Efrat melalui pegunungan di daerah Bulan Sabit Subur dan daratan yang menghubungkan Kanaan hingga ke kekaisaran agung Mesir

Concourse across these vast territories was already at least two thousand years old, involving the varied interests of commerce, war and travel.

Perjalanan menyebrangi wilayah yang luas ini sudah dilakukan selama dua ribu tahun lamanya dan dilakukan demi berbagai tujuan mulai dari perdagangan, perang dan pesiar.

By the time Abram reached Egypt he was already a man of substance who was received and honoured by the Pharaoh.

Ketika tiba di Mesir, Abram adalah orang kaya raya yang disambut dan dihormati oleh Firaun.

He was again one of many from the land of Canaan who had been entering that land during the preceding the centuries, (perhaps from as early as 2533 B.C.) as part of a widespread movement engaged in commerce, or as emissaries.

Dia adalah satu dari sekian banyak orang yang berasal dari Kanaan yang mulai mendatangi negri itu seabad sebelumnya (mungkin sejak 2533 SM), itu terjadi sebagai bagian dari perjalanan yang meluas karena perdagangan atau sebagai duta dari negri lain.

His time would probably have been during the Twelfth Dynasty in Egypt, although it is not yet possible to fix a date with any certainty.

Tahun ketika Abram tiba di Mesir mungkin sekitar zaman Dinasti Keduabelas di Mesir meskipun belum dimungkinkan untuk menetapkan tahun yang tepat secara pasti.

At that time, the influence of Semitic peoples was on the increase in Egypt.

Di masa itu, pengaruh dari bangsa Semit sedang meningkat di Mesir.

The rulers at Thebes became their vassals and eventually were replaced by them.

Para penguasa di Tebe menjadi negara bawahan mereka dan pada akhirnya digantikan oleh mereka.

Their origin is the subject of controversy.

Asal-usul mereka masih diperdebatkan.

Knight (p.99 ) considers that the Hyksos represent the mingled Semitic peoples of the Arabian desert, along with the nomadic dwellers in Canaan and the surrounding territories.

Knight (h. 99) berpendapat bahwa bangsa Hyksos mewakili percampuran antara orang Semit yang berdiam di gurun pasir Arab dengan pemukim nomaden di Kanaan dan wilayah sekitarnya.

By the native Egyptians these invaders were called Hyksos, a name which meant "prince of the desert", and in its plural form became, in later ages, "Shepherd kings".

Bagi orang Mesir asli, para penjajah ini disebut bangsa Hyksos, nama ini berarti "pangeran gurun", dan bentuk jamak dari kata ini berabad-abad kemudian menjadi, "Para raja gembala".

They became the Pharaohs for some 140 years until they were finally defeated in battle by Ahmose 1, who expelled them from the land in 1570 B.C..

Mereka menjadi para Firaun sekitar 140 tahun kemudian hingga akhirnya dikalahkan dalam pertempuran oleh Ahmose 1 yang mengusir mereka dari negri itu pada 1570 SM.

For a long time, the Egyptians made every effort to erase all traces of the Semites, even to avoiding the re-establishment of their capital in the south of Egypt.

Untuk waktu yang lama, bangsa Mesir berusaha keras menghapus semua jejak dari bangsa Semit bahkan enggan untuk membangun kembali ibukota mereka di Mesir bagian selatan.

However, this may not have been the case under Ramesses 11 who pursued a vigorous building policy in the cities of Pir-Ramesses and Pithom in the Delta region.

Meski demikian, ini tidak terjadi di bawah Ramses 11 yang menjalankan kebijakan pembangunan yang gencar di kota-kota Pir-Ramses dan Pithom di wilayah delta sungai Nil.

The process of infiltration into Egypt was gradual and was driven by two factors of interest.

Proses penyusupan ke Mesir berlangsung secara bertahap dan didorong oleh dua faktor kepentingan:

Firstly, these groups of Western Asiatic peoples were forced southward by widespread disturbances due to drought in lands to the north and east of Egypt.

Pertama, kelompok yang terdiri atas bangsa-bangsa Asia Barat didesak ke arah selatan oleh gangguan meluas yang disebabkan oleh kekeringan di negri-negri sebelah utara dan timur dari Mesir.

Secondly, the Egyptian rulers had lost power as is shown by the fact that between 1786 and 1603B.C. seventy individuals came to the throne, generally for only short periods.

Kedua, penguasa Mesir telah kehilangan kekuasaannya seperti yang diperlihatkan oleh kenyataan antara 1786 dan 1603 SM, tujuh puluh orang naik tahta dan biasanya hanya untuk waktu singkat.

They were such times of uncertainty as are described above by Bell:

Masa itu dipenuhi oleh ketidakpastian seperti yang digambarkan oleh Bell:

"In the history of the ancient Near East two striking Dark Ages have occurred.

"Dalam sejarah kuno Timur Dekat, dua Abad Kegelapan yang dashyat terjadi.

They occurred more or less simultaneously (within the limits of current dating accuracy) over a wide area extending at least from Greece to Mesopotamia and Elam, from Anatolia to Egypt, and probably beyond.

Keduanya muncul hampir bersamaan (dalam batas-batas ketepatan penanggalan sekarang) dan meliputi wilayah luas yang terbentang setidaknya dari Yunani ke Mesopotamia dan Elam, dari Anatolia ke Mesir dan mungkin di luar itu.

In Egypt, where the chronology is best established, the first age Dark Age began around 2200 B.C., when at the end of Dynasty VI, Egypt until then a very stable society, with seeming suddenness fell into anarchy.

Di Mesir, dimana pencatatan waktu telah berjalan baik, periode Abad Kegelapan pertama dimulai pada 2200 SM, di akhir Dinasti VI. Hingga saat itu, Mesir adalah masyarakat yang stabil tanpa terlihat ada tanda-tanda akan terjerumus ke dalam anarki.

About the same time the Akkadian Empire disintegrated."

Kira-kira pada waktu yang bersamaan, Kekaisaran Akadia terpecah belah.