Stage 3: Wider view Tahap 3: Tinjauan yang lebih luas

Unit 33: The Possessive

Kepemilikan

Pictured Words

Kata Benda Konkret

1.circles
1. lingkaran
2.bricks
2. batu bata
3.kettle
3. teko, ceret

4.needle
4. jarum
5.thread
5. benang
6.scissors
6. gunting

New Words

Kata-kata Baru

Nouns

Kata Benda

basin
tempat cuci piring; bokor, mangkuk
cotton
kapas
lava
lahar
sport
olahraga
bell
lonceng
manager
pengelola, manajer
tray
nampan
brass
kuningan
glass
gelas, kaca
needle
jarum
wire
sulaman benang
brick
batu bata
industry
industri
patent
tetap
circle
lingkaran
kettle
teko, ceret
pipe
pipa
club
kelompok
knot
simpul, ikatan
scissors
gunting

Adjectives

Kata Sifat

brown
warna coklat
grey
warna abu-abu

Sayings

Perkataan

My purpose is to make good use of my needle and my thread of cotton.

Tujuan saya adalah menggunakan jarum dan benang dengan baik.

Her scissors will be on the tray over there.

Guntingnya berada di atas nampan di sebelah sana.

You have a knot in your line.

Ada simpul di talimu.

Theirs is a simple sport.

Olahraga mereka sungguh sederhana.

Their club meets in a circle at the hearing of the bell.

Kelompok mereka berkumpul di dalam lingkaran ketika lonceng berbunyi.

That kettle is mine, and the glass is also mine.

Teko ini milik saya dan gelas itu juga milik saya.

The hot water from his kettle is being put into the basin.

Air panas dari tekonya dituang ke dalam tempat cuci piring.

Our engines are old and useless now.

Mesin kami sudah tua dan tidak berguna lagi.

Ours is a well managed industry.

Industri kami dikelola dengan baik.

The Possessive

Kepemilikan

The idea of ownership by a person is said in a special way in English.

Gagasan mengenai kepemilikan seseorang dinyatakan dengan cara khusus dalam bahasa Inggris.

There are two forms, the pronoun and the adjective:

Ada dua bentuk, kata ganti dan kata sifat:

Adjective
Kata Sifat
Pronoun
Kata Ganti
my
milik saya
mine
milik saya
your
milikmu
yours
milikmu
his
miliknya (lelaki)
his
miliknya (lelaki)
her
miliknya (perempuan)
hers
miliknya (perempuan)
our
milik kami
ours
milik kami
their
milik mereka
theirs
milik mereka

if I may only put my hand on his robe.

jika saja saya bisa menyentuh juban-Nya.

my child, I say to you, Get up.

anak-Ku, Aku berkata kepadamu, Bangkitlah.

a friend of mine has come to me.

seorang sahabatku telah datang.

wise design and good sense are mine.

rancangan bijak dan pemahaman baik adalah milikku.

your brother will come to life again.

saudara lelakimu akan hidup kembali.

your faith has made you well.

imanmu telah menyembuhkanmu.

sons and daughters, but they will not be yours.

anak-anak lelaki dan perempuan namun mereka tidak akan menjadi milikmu.

he came into his country.

dia datang ke negrinya.

only to put his hands on one or two persons who were ill.

hanya menumpangkan tangannya ke atas satu atau dua orang yang sakit

said secretly to her sister.

berkata diam-diam kepada saudara perempuannya.

took her seat at the Lord's feet.

duduk di dekat kaki Tuhan.

hanging our instruments of music.

memainkan alat-alat musik kami.

Lazarus our friend is at rest.

Lazarus sahabat kami sudah meninggal.

will not their cattle and all their beasts be ours?

bukankah semua ternak dan hewan akan menjadi milik kami?

take their bread with unwashed hands.

mengambil roti mereka tanpa mencuci tangan.

took on their beds those who were ill.

memegang alas tidur milik mereka yang sakit.

you will have no need of theirs.

kamu tidak akan membutuhkan milik mereka.

A Woman By The Well

Seorang Perempuan di Dekat Sumur

So he came to a town of Samaria which was named Sychar, near to the bit of land which Jacob gave to his son Joseph:

Lalu Dia mendatangi sebuah kota di Samaria yang bernama Sikhar, dekat tanah yang diberikan Yakub kepada anaknya Yusuf dahulu.

Now Jacob's well was there.

Ada sumur Yakub di sana.

Jesus, being tired after his journey, was resting by the well.

Yesus yang lelah karena perjalanan-Nya, sedang beristirahat di dekat sumur.

It was about the sixth hour.

Saat itu kira-kira jam dua belas siang.

A woman of Samaria came to get water, and Jesus said to her, Give me some water.

Seorang perempuan Samaria datang untuk mengambil air, dan Yesus berkata kepadanya, Berikan Aku minum.

For his disciples had gone to the town to get food.

Karena para murid-Nya telah masuk ke dalam kota untuk membeli makanan.

The woman of Samaria said to him, Why do you, a Jew, make a request for water to me, a woman of Samaria?

Perempuan Samaria itu berkata kepada-Nya, "Mengapa kamu seorang Yahudi meminta minum kepadaku, seorang perempuan Samaria?

She said this because Jews have nothing to do with the people of Samaria.

Dia mengatakan ini karena orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.

In answer Jesus said, If you had knowledge of what God gives freely and who it is who says to you, Give me water, you would make your prayer to him, and he would give you living water.

Yesus menjawab, Jika saja kamu tahu apa yang diberikan Allah dengan cuma-cuma dan Dia yang berkata kepadamu, Berikan Aku minum, kamu akan berdoa kepada-Nya dan Dia akan memberikan kepadamu air hidup.

The woman said to him, Sir, you have no vessel and the well is deep;

Kata perempuan itu kepadanya, Tuan, kamu tidak memilki bejana dan sumur ini dalam

from where will you get the living water?

darimana kamu akan memperoleh air hidup?

Are you greater than our father Jacob who gave us the well and took the water of it himself, with his children and his cattle?

Apakah kamu lebih besar dari bapa kami Yakub yang memberikan kepada kami sumur ini dan mengambil air baginya beserta anak-anaknya dan ternaknya?

Jesus said to her, Everyone who takes this water will be in need of it again:

Kata Yesus kepadanya, Setiap orang yang minum air ini akan menjadi haus lagi:

But whoever takes the water I give him will never be in need of drink again;

namun siapapun yang minum air yang Kuberikan kepadanya tidak akan pernah menjadi haus lagi

for the water I give him will become in him a well of eternal life.

karena air yang Kuberikan kepadanya akan menjadi sumur hidup yang kekal.

The woman said to him, Sir, give me this water, so that I may not be in need again of drink and will not have to come all this way for it.

Perempuan itu berkata kepada-Nya, Tuan, berikanlah aku air ini sehingga aku boleh tidak haus lagi dan tidak perlu berjalan jauh ke sini untuk mengambilnya.

Jesus said to her, Go, get your husband and come back here with him.

Kata Yesus kepadanya, Pergilah dan panggil suamimu dan kembalilah bersamanya kemari.

In answer, the woman said, I have no husband.

Perempuan itu menjawab, Saya tidak bersuami.

Jesus said to her, You have said rightly, I have no husband:

Kata Yesus kepadanya, Kamu telah berkata benar, Aku tidak bersuami:

You have had five husbands, and the man you have now is not your husband: that was truly said.

Kamu telah memiliki lima suami dan lelaki yang sekarang berada di rumahmu bukanlah suamimu: kamu telah berkata benar.

Additional Reading

Bacaan Tambahan

The word "well" in this story is not the opposite of "ill".

Kata "sumur" dalam kisah ini bukanlah kebalikan dari "sakit".

It means a deep hole in the ground for getting water by letting a bucket down into it on a cord.

Artinya adalah lubang yang dalam di bawah tanah untuk mengambil air dengan menurunkan ember ke dalamnya menggunakan tali.

There was a long history to Jacob's well.

Ada sejarah yang panjang mengenai sumur Yakub.

Have in mind that the country of Palestine is a very dry land.

Ingatlah bahwa negri Palestina adalah tempat yang tandus.

So, this well was important to everyone there.

Jadi, sumur ini menjadi penting bagi semua orang di sana.

It was a very deep hole into which water slowly kept coming.

Itu adalah sebuah lubang yang dalam dimana air mengalir terus mengalir dengan perlahan.

It was not a spring of water.

Itu bukanlah mata air.

To get water from it, every person let his bucket down into it, and this was usually a leather bucket made from the skin of some animal.

Untuk mendapatkan air dari dalamnya, setiap orang harus menurunkan embernya dan biasanya berupa ember kulit yang tebuat dari kulit sejenis binatang.

There is a true story about a woman who came down the hill to this well.

Ada sebuah kisah nyata mengenai seorang perempuan yang menuruni bukit untuk menuju ke sumur ini.

She had her water pot with her, and she put water in it by undoing the cord of her leather bucket and letting it down into the well.

Dia membawa buli-buli air bersamanya dan dia mengambil air dengan cara mengulurkan tali ember kulitnya dan menurunkannya ke dalam sumur.

She then got it up again and let the water go into her water pot.

Kemudian dia menarik ember itu dan menuang air ke dalam buli-buli airnya.

She kept on doing this until her pot was full.

Dia terus melakukan itu hingga buli-bulinya penuh.

Keep in mind that this well was over 33 M deep, so it was a lot of work to get that water.

Ingatlah bahwa sumur ini dalamnya lebih dari 33 meter, jadi dibutuhkan usaha yang keras untuk mengangkut air itu.

When she had gone away a man came to the well and was in need of a drink.

Ketika dia telah pergi jauh, seorang pria datang ke sumur itu dan dia kehausan.

But, he did not have a leather bucket.

Namun dia tidak memiliki ember kulit.

He took a long look down into the well, but had to be comforted by only putting his lips to the wet stones around the well.

Dia melihat jauh ke dalam sumur namun terpaksa hanya bisa menempelkan bibirnya pada bebatuan basah di sekitar sumur.

Without a bucket that was all the drink he could get.

Tanpa ember, hanya itulah minuman yang bisa didapatnya.

So, we can easily see the point of the woman's question to Jesus, "Sir, you have no vessel and the well is deep;

Jadi, kita bisa memahami arti pertanyaan perempuan itu kepada Yesus dengan mudah, "Tuan, kamu tidak memilki bejana dan sumur ini dalam

from where will you get the living water?"

darimana kamu akan memperoleh air hidup?

Then she said to Jesus: "Are you greater than our father Jacob who gave us the well and took the water of it himself, with his children and his cattle?"

Lalu dia berkata kepada Yesus: "Apakah kamu lebih besar dari bapa kami Yakub yang memberikan kepada kami sumur ini dan mengambil air baginya beserta anak-anaknya dan ternaknya?"

She had in mind that anyone who gave better water than Father Jacob was making a false statement.

Dia berpikir bahwa siapapun yang memberi air lebih baik ketimbang Bapa Yakub adalah sedang berbohong.

Also, he was a Jew, and there was an argument between the Jews and the Samaritans that had gone on for over 400 years.

Selain itu, Dia juga seorang Yahudi dan ada pertentangan antara orang Yahudi dan Samaria yang telah berlangsung selama lebih dari 400 tahun.

It was a very bitter argument.

Pertentangan itu sangat sengit.

It was about their religion and where they should make offerings to God.

Hal itu menyangkut agama mereka dan dimana mereka harus mempersembahkan korban kepada Allah.

So, quite naturally, such a statement from a Jew would seem to her to be false.

Jadi, wajar saja jika pernyataan semacam itu keluar dari mulut seorang Yahudi maka itu tampak seperti sebuah kebohongan baginya.

Then, this Jew was not doing the right things.

Lalu orang Yahudi ini tidak melakukan apa yang benar.

He was making a short journey through Samaria instead of going the long way round to get away from the hated Samaritans.

Dia memotong jalan dengan melintasi Samaria ketimbang menempuh jalan berputar yang jauh untuk menghindari orang Samaria yang dibenci.

He was stopping on the way, and he was talking to a woman.

Dia berhenti di tengah perjalanan dan berbicara kepada seorang perempuan.

Now, a good Jew would never say anything to a woman in public, not even to one of his close relations.

Seorang Yahudi yang baik tidak akan pernah berbicara kepada seorang perempuan di muka umum bahkan tidak kepada salah satu kerabat dekatnya sekalipun.

There was even a group of Jews who kept their eyes shut whenever they saw a woman, and they had the name, the broken bleeding ones, because they often went into walls, whilst their eyes were shut.

Bahkan ada sekelompok orang Yahudi yang menutup mata mereka setiap kali melihat seorang perempuan dan mereka dinamai orang yang berdarah dan cedera karena seringkali mereka terbentur tembok ketika mata mereka dipejamkan.

So, Jesus did not keep to the usual ways when he made his request to this woman for a drink.

Jadi Yesus tidak mengikuti cara yang umum ketika dia meminta minum kepada perempuan itu.

And what a woman she was.

Dan dia sungguh perempuan luar biasa.

She had already been married to five husbands!

Dia telah menikahi lima orang suami!

It is quite likely that the long trip she was making in the middle of the day was because she had a sense of shame.

Sangat mungkin bahwa perjalanan jauh yang dilakukannya di tengah hari bolong adalah karena dia merasa malu.

There was, in fact, a well that was much closer: right in the town itself.

Sebenarnya ada sumur yang jauh lebih dekat: tepat di dalam kotanya sendiri.

Maybe she was not thought of kindly there and had no respect in the society of the other women.

Mungkin dia tidak disambut dengan ramah di sana dan tidak dihormati oleh para perempuan lain di dalam masyarakat.

So it was quite a wise observation to her that this Jew was not the usual sort.

Jadi, dia dapat melihat dengan baik bahwa orang Yahudi satu ini bukanlah jenis yang kebanyakan.

Now, living water has a special meaning in the East.

Air hidup memiliki arti istimewa di Timur.

Some say that its meaning is running water.

Beberapa berkata bahwa artinya adalah air yang mengalir.

Others go further and say living water is spring water.

Yang lain mengartikan lebih jauh dan berkata air hidup adalah mata air.

It may be that the idea is different in different places.

Mungkin karena artinya berbeda di tempat yang berbeda pula.

But, the fact remains that when on a journey in a desert area, water is most important.

Namun kenyataannya adalah ketika berjalan melalui daerah gurun, air sangatlah penting.

And there are all kinds of it.

Dan ada banyak macam air.

Sometimes the salts in the water make a person sick and sometimes the water is dirty and smelly, with even dead animals in it.

Terkadang garam di dalam air membuat orang menjadi sakit dan kadang-kadang air bisa kotor dan berbau bahkan terdapat bangkai binatang di dalamnya.

But on a journey in a desert one has to take a drink whatever the water is like.

Namun dalam perjalanan di gurun, seseorang harus minum air yang bagaimanapun juga jenisnya.

So, living water was very special.

Jadi, air hidup adalah sangat istimewa.

It was always clean, clear and good for drinking.

Air hidup selalu bersih, jernih dan baik untuk diminum.

Religious acts were often done beside springs of this living water because of its importance when on a journey.

Tindakan keagamaan seringkali dilakukan di samping air hidup ini karena keberadaanya yang penting dalam sebuah perjalanan.

Jesus made an offer to this woman that was of special meaning to her.

Yesus menawarkan perempuan ini sesuatu yang berarti khusus baginya.

She would easily get its meaning because there were many teachings in her society which said that good religion is like living water.

Dia memahami artinya dengan mudah karena ada banyak ajaran di masyarakatnya yang berbicara bahwa agama yang baik adalah sama seperti air hidup.

Helpful Notes

Catatan Penolong

sixth hour
jam keenam
midday, noon measure of time was from morning then.
tengah hari, siang menurut ukuran waktu berarti setelah pagi hari.
well of eternal life
sumur hidup kekal
a life support lasting forever.
daya dukung hidup yang kekal.
leather bucket
ember kulit
a small leather vessel used at wells in those parts.
bejana kulit kecil yang digunakan untuk sumur di daerah itu.
father Jacob
bapa Yakub
many different groups look to Jacob as their father.
banyak kelompok berbeda yang menganggap Yakub sebagai leluhur mereka.
the long way round
jalan memutar yang jauh
walking further in keeping clear of the place.
berjalan lebih jauh untuk menghindari tempat itu.
sense of shame
rasa malu
a feeling of bad relations with others.
merasa tidak berhubungan baik dengan orang lain.

Interesting Facts and Records

Fakta dan Catatan yang Menarik

The Tent of Meeting

Kemah Pertemuan

We should always have in mind that Moses was a grown man of 40 years when he left Egypt the first time.

Kita harus selalau ingat bahwa Musa adalah pria dewasa yang berusia 40 tahun ketika meninggalkan Mesir untuk pertama kalinya.

He had learned great knowledge and skills.

Dia telah mempelajari pengetahuan dan keahlian yang banyak.

It is natural that he put them into good use when he became leader and manager of the Exodus.

Adalah wajar jika dia menggunakan semua itu dengan baik ketika menjadi pemimpin dan pengatur atas bangsa Israel yang keluar dari Mesir.

You may have seen the television picture, "The Ten Commandments".

Anda mungkin telah melihat tayangan televisi, "Sepuluh Perintah Allah".

Moses is there seen to have been both a ruler and a leader in war.

Di sana, Musa diperlihatkan sebagai penguasa dan pemimpin ketika perang.

In the Scriptures, he gives many examples of his skill on the field of battle.

Di Kitab Suci, dia memperlihatkan bebagai keahliannya di medan perang.

Battle in Egypt was given by directions from a distance with the horn.

Perang di Mesir dilakukan dengan cara memberi aba-aba menggunakan terompet.

Moses did the same for his fighting men.

Musa melakukan hal serupa terhadap pasukannya.

He stood on a hill and used his arms to give directions.

Dia berdiri di atas bukit dan menggunakan tangannya untuk memberi aba-aba.

War was no sport and Moses had learned the skills needed.

Perang bukanlah olahraga dan Musa telah mempelajari semua keahlian yang dibutuhkan.

He gave training to an army of brick makers and knotted them together into a skilled fighting club.

Dia melatih sekumpulan orang pembuat batu bata dan menggabungkan mereka menjadi sekelompok petarung handal.

This same ability to get profit from his experiences in Egypt can be seen in the Tent of Meeting.

Kemampuan serupa yang diperoleh dari pendidikannya di Mesir bisa dilihat dalam Kemah Pertemuan.

The plan God gave Moses on the Mount was no patent for future church buildings.

Rancangan yang diberikan Allah kepada Musa di Gunung bukanlah sesuatu yang tetap seperti bangunan gereja di masa depan.

But it was a very sensible structure.

Namun itu adalah sesuatu yang sangat masuk akal.

In many ways it had the qualities of a temple in Egypt.

Dalam banyak hal, itu memiliki ciri-ciri dari kuil di Mesir.

But it could be transported by men through that dry, dusty place.

Namun itu bisa dipindahkan oleh orang-orang melewati gurun yang berpasir dan berdebu itu.

It needed no engines for its pulling.

Tidak dibutuhkan mesin untuk menariknya.

There was no cotton cloth to work with.

Tidak juga menggunakan kain katun.

But there were goat skins and flax.

Namun yang digunakan adalah kulit kambing dan rami.

There were also many women to use their needles, and many men to get trees and work with metals.

Para perempuan juga menggunakan jarum mereka dan para pria menebang pohon dan menempa logam.

When Moses was on "Mount Sinai" with smoke and flaming lava bursting from its pipes, God gave him the inspiration he needed for this great structure.

Ketika Musa berada di puncak "Gunung Sinai" dimana asap dan lahar api menyembur dari mulut kawahnya, Allah memberinya ilham yang dibutuhkan untuk bangunan agung ini.

The posts stood in brass bases.

Tiang penyangganya didasari oleh dasar kuningan.

The walls were bright with a skin of gold from base to top.

Dindingnya mengkilap karena dilapisi emas dari dasar hingga ke atasnya.

It was clearer than glass.

Permukaanya lebih jernih ketimbang kaca.

The roof was bright with holy pictures in many colors.

Atapnya berwarna cerah dengann ukir-ukiran suci yang berwarna-warni.

Blue, red, brown and grey were beautifully joined together.

Biru, merah, coklat dan abu-abu menjadi indah ketika digabungkan.

As the winds came over this roof it would be moved up and down giving a sense of soft pleasure.

Ketika angin berhembus, atapnya akan bergerak naik turun sehingga memberikan perasaan yang tenang.

All the trays, kettles, basins, spoons and scissors were made of gold.

Semua nampan, teko, bokor, sendok dan guntingnya terbuat dari emas.

They seemed as bright as stars.

Mereka terlihat cemerlang seperti bintang.

As the roof moved and the wax in the lights burned, the shadows came and went.

Ketika atapnya berayun dan lilin di perapian dinyalakan, bayangan terlihat bergerak datang dan pergi.

The fine gold wire in the priest's clothes gave back a bright light.

Sulaman emas murni pada pada pakaian para iman memantulkan sinar terang.

It was a view without equal.

Itu adalah pemandangan yang tiada taranya.

When the Tent of Meeting went in transport with the priests blowing their horns and with bells ringing, the sun seemed to light up the golden Ark.

Ketika Kemah Pertemuan dipindahkan maka para imam meniup terompet dan lonceng berbunyi, matahari terlihat menyinari Tabut emas itu.

With it went its army of fighting men.

Dengan itu, pasukannya pun pergi berperang.